Minim Edukasi , Peranan Penting Manajemen Proyek

 

Minim Edukasi , Peranan Penting Manajemen Proyek

 

Manajemen Proyek merupakan suatu rangkaian kegiatan yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu (bangunan/konstruksi) dalam batasan waktu, biaya dan mutu tertentu.Sementara Untuk melaksanakan proyek konstruksi sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, diperlukan banyak sumber daya manusia yang memadai dalam kegiatannya.

Pada tahun 2022 saat saya menjadi staff pengawas lapangan selama satu bulan, di salah satu Perusahaan kontraktor swasta. Salah satu pekerja buruh/tukang mengalami kejadian tragis ketika ia akan memotong besi, di mana tangan pekerja tersebut terkena oleh sisi gerinda. Pekerja tersebut segera dibawa ke klinik terdekat karena luka yang parah. Dalam situasi ini, perlu memberikan pertolongan medis secara segera untuk merawat luka yang dialami pekerja tersebut. Banyak faktor yang terkait dengan kejadiaan kecelakaan pekerja tersebut, Pihak  manajemen yang tidak peduli terhadap pekerja, Ketiadaan alat pelindung diri dan tidak adanya P3K.

Mengapa Edukasi Manajemen Proyek Itu Penting ?

Sistem Informasi Konstruksi Indonesia Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (SIKI LPJK) 2021, menyatakan jumlah tenaga kerja konstruksi berdasarkan jenjang pendidikan yaitu; SD 34,55 %, SMP 25,26 %, SMA/SMK 23,21 %, Diploma 0,93 %, Sarjana 3,40 %, dan Pascasarjana 0,12 %.

Perbadingan presentase jumlah pekerja dengan jenjang pendidikan SD, SMP, SMA dengan Diploma, Sarjana, dan Pascasarjana. Membutuhkan perhatian lebih dari perusahaan kontraktor dalam menyampaikan edukasi mengenai K3.

Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, menyatakan bahwa berdasarkan data dari Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS), terjadi peningkatan jumlah kecelakaan kerja di sektor konstruksi. Jumlah kecelakaan ini meningkat dari 114.000 pada tahun 2019 menjadi 177.000 kecelakaan pada tahun 2020 yang dilaporkan.

Salah satu penyebab tingginya angka kecelakaan kerja pada proyek konstruksi adalah para pekerja yang belum ataupun kurang memahami tentang K3.  Mungkin banyak di antara  pekerja yang telah mendengar mengenai K3, tapi tidak mengetahui secara jelas bagaimana menerapkannya. Banyak pekerja belum menyadari bahwa pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja dalam melaksanakan pekerjaan. Hal ini masih terlihat dari banyaknya pekerja yang tidak menggunakan alat pelindung diri lengkap.walaupun alat pelindung diri bukan satu-satunya sarana untuk menghindari kecelakaan kerja. namun merupakan salah satu alternatif untuk menghindari bahaya yang ada di area proyek.

Faktanya Hingga saat ini banyak perusahaan yang belum menyediakan alat keselamatan dan pengaman untuk para pekerjanya. Faktanya Meskipun demikian, penting untuk memahami bahwa investasi dalam K3 dapat membantu mengurangi risiko kecelakaan kerja dan penyakit terkait pekerjaan, yang pada akhirnya dapat menghemat biaya jangka panjang dan meningkatkan reputasi perusahaan.

Bagaimana perusahaan jasa konstruksi dapat aktif memenuhi standar K3 dan menerapkan manajemen proyek bagi pekerjanya?

 

Dalam penerapannya perusahaan jasa konstruksi harus mengambil berbagai tindakan dan kebijakan yang serius. Perusahaan jasa konstruksi dapat melakukan beberapa tindakan dalam memberikan edukasi kepada para pekerjanya.

  1. Pelatihan K3: Menyediakan pelatihan K3 yang komprehensif untuk semua pekerja, termasuk pekerja baru dan yang sudah ada. Pelatihan harus mencakup pemahaman tentang bahaya yang mungkin terjadi, penggunaan peralatan pelindung diri (APD), prosedur darurat, dan tata cara pelaporan insiden atau bahaya
  1. Selanjutnya Demonstrasi Praktis: Lakukan demonstrasi nyata tentang cara menggunakan APD, seperti helm, kacamata pelindung, atau sarung tangan. Pelepasan rokok dalam kotak asbak yang aman juga bisa menjadi contoh praktis yang baik.
  1. Kemudian Penggunaan Peralatan Pelindung Diri (APD): Memastikan bahwa semua pekerja memiliki dan mengenakan APD yang sesuai sesuai dengan jenis pekerjaan yang mereka lakukan. Ini termasuk helm, sepatu pelindung, sarung tangan, pelindung mata, pelindung telinga, dan lainnya.
  1. Sosialisasi K3: Memastikan komunikasi yang efektif tentang K3 di antara semua tingkatan organisasi. Ini mencakup pertemuan rutin untuk membahas masalah K3, pelaporan insiden, dan pemberian masukan dari pekerja.
  1. Melakukan Edukasi Terus-Menerus: Ingatkan pekerja secara berkala tentang prinsip-prinsip K3 dan praktik keselamatan melalui pengingat visual atau ceramah singkat.
  1. Bimbingan Individu: Jika memungkinkan, berikan bimbingan individu kepada pekerja yang membutuhkan lebih banyak pemahaman atau pendekatan yang berbeda dalam memahami K3.

Seiring Dengan Itu Dengan Menerapkan K3 di sebuah proyek tidaklah mudah karena kesadaran dari setiap pekerja. Dalam Kasus ini penting untuk pihak terkait menjelaskan mengapa K3 itu penting dan bagaimana tindakan keselamatan dapat melindungi nyawa dan kesejahteraan pekerja. Dengan pendekatan yang sesuai, pekerja dengan pendidikan SD, SMP, atau SMA pun dapat memahami dan menerapkan konsep K3 dengan baik.

 Kesimpulan

Manajemen proyek melibatkan perencanaan yang rinci untuk proyek, termasuk perencanaan pelatihan untuk pekerja. Rencana ini mencakup tujuan pelatihan, kurikulum, jadwal, dan metode evaluasi. Faktanya Evaluasi yang berkelanjutan untuk memantau kemajuan proyek. Dalam Kasus Ini Terkait Dengan hal Ini juga berlaku untuk pendidikan pekerja. Mengukur hasil pendidikan secara berkala memungkinkan kita mengidentifikasi dan menerapkan perbaikan untuk meningkatkan efektivitas pendidikan.

Mendorong komunikasi yang terbuka dan efektif antara semua pemangku kepentingan proyek, termasuk pekerja.  Komunikasi yang baik adalah kunci untuk memastikan pemahaman yang tepat tentang tujuan, harapan, dan perkembangan pendidikan.

Dalam kasus ini, manajemen proyek memainkan peran penting dalam mengedukasi pekerja. Manajemen proyek harus memastikan bahwa pendidikan berlangsung dengan baik, sesuai rencana, dan memberikan manfaat yang diharapkan. Dengan pendekatan manajemen proyek yang baik, perusahaan dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan pekerjanya dalam mengimplementasikan K3 dalam proyek Pembangunan proyek.

Articel Created By : Tutur Juniarti Siboro

Temui Kami Di


Facebook


Twitter


Youtube


Tiktok


Instagram

Mari Berdiskusi Batalkan balasan

Sudah Login sebagai Adimas. Sunting Profil Anda. Logout? Ruas yang wajib ditandai *

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Leading Training & Coaching Provider In Indonesia With National & International

Call Us

Marketing Cikarang

Operasional

Costumer Service

Company

About Us

Projects

Team Member

Contact

021-089916788

tmi.update@gmail.com

© 2023.Presented  PT Trainers Management Indonesia