Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan upaya yang lebih intensif dalam menanggulangi kecelakaan kerja di sektor jasa konstruksi. Sebagaimana telah ditetapkan dalam peraturan, setiap Proyek Konstruksi Bangunan yang:

• Mempekerjakan lebih dari 100 orang atau menyelenggarakan proyek selama lebih dari 6 bulan wajib memiliki minimal 1 (satu) orang Ahli Utama K3-Konstruksi, 1 (satu) orang Ahli Madya K3 Konstruksi, dan 2 (dua) orang Ahli Muda K3 Konstruksi.
• Mempekerjakan kurang dari 100 orang atau menyelenggarakan proyek kurang dari 6 bulan wajib memiliki minimal 1 (satu) orang Ahli Madya K3 Konstruksi dan 1 (satu) orang Ahli Muda K3 Konstruksi.
• Mempekerjakan kurang dari 25 orang atau menyelenggarakan proyek kurang dari 3 bulan wajib memiliki 1 (satu) orang Ahli Muda K3 Konstruksi.

Dalam rangka meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja di sektor konstruksi, program pembinaan Ahli K3 Konstruksi menjadi suatu keharusan. Dengan program pembinaan ini, diharapkan para tenaga kerja di sektor konstruksi akan lebih memahami, mengerti, dan menerapkan prinsip-prinsip K3 dengan benar, sehingga dapat mengurangi angka kecelakaan kerja dan melindungi hak asasi pekerja.Tujuan Program Pembinaan Ahli K3 Muda Konstruksi:

1. Mencetak Tenaga Ahli K3 Muda yang Handal dan Kompeten:
   Program ini bertujuan untuk melatih dan mengembangkan tenaga ahli K3 muda yang memiliki pengetahuan mendalam, keterampilan praktis, dan sikap profesional dalam mengelola keselamatan dan kesehatan kerja di sektor konstruksi.
2. Meningkatkan Kesadaran dan Kepedulian terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja:
   Melalui pembinaan ini, peserta akan diajak untuk memahami pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja, serta mengembangkan kepekaan terhadap bahaya dan risiko yang ada di lingkungan kerja konstruksi.
3. Mendorong Kepatuhan terhadap Peraturan K3:
   Peserta akan diberikan pemahaman mendalam mengenai peraturan terbaru, seperti Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) RI Nomor 5 Tahun 2018, guna memastikan kepatuhan terhadap standar keselamatan yang berlaku di proyek konstruksi.
4. Mengembangkan Kemampuan Pengukuran dan Pengendalian Lingkungan Kerja:
   Program ini akan membekali peserta dengan kemampuan untuk melakukan pengukuran dan pengendalian faktor-faktor lingkungan kerja, seperti faktor fisika, kimia, biologi, ergonomi, dan psikologi, sesuai dengan Nilai Ambang Batas (NAB) yang telah ditetapkan.
5. Meningkatkan Efisiensi dan Produktivitas Kerja:
   Dengan adanya tenaga ahli K3 muda yang kompeten, diharapkan dapat tercipta lingkungan kerja yang aman dan sehat, yang pada gilirannya akan meningkatkan efisiensi dan produktivitas di proyek konstruksi.
6. Memperkuat Sistem Manajemen K3 di Sektor Konstruksi:
   Peserta akan dilatih untuk menerapkan sistem manajemen K3 yang efektif, guna memastikan bahwa prinsip-prinsip keselamatan dan kesehatan kerja diterapkan secara konsisten di seluruh tahapan proyek konstruksi.
7. Membentuk Budaya Keselamatan Kerja yang Kuat:
   Program ini juga bertujuan untuk membangun budaya keselamatan kerja yang kuat di sektor konstruksi, dimana setiap pekerja, dari tingkat manajemen hingga pekerja lapangan, memiliki komitmen yang sama dalam menjaga keselamatan dan kesehatan kerja.
8. Mengurangi Angka Kecelakaan dan Penyakit Akibat Kerja:
   Dengan meningkatkan pemahaman dan penerapan K3 di lingkungan konstruksi, diharapkan angka kecelakaan dan penyakit akibat kerja dapat diminimalisir, sehingga tercipta lingkungan kerja yang lebih aman dan produktif.

Bergabunglah dalam Program Pembinaan Ahli K3 Muda Konstruksi dan jadilah bagian dari perubahan positif untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman, sehat, dan produktif. Bersama-sama, kita bisa mewujudkan masa depan yang lebih baik di sektor konstruksi