Dalam kehidupan sehari-hari kita sebagai pekerja selalu dihadapkan dengan berbagai macam bahaya yang dapat terjadi di tempat kerja. Salah satu contohnya yaitu para pekerja di ruang terbatas. Bekerja di ruang terbatas memiliki risiko bahaya yang sangat tinggi. Contoh bahaya-bahaya di dalam ruang terbatas seperti kekurangan oksigen, gas yang mudah terbakar, suhu ekstrem dan lain sebagainya. Oleh karena itu, diperlukan prosedur kerja yang aman untuk menjamin keselamatan para pekerja di dalam ruang terbatas.
Sebelum lebih lanjut membahas seputar bahaya-bahaya yang ada di ruang terbatas, kita harus mengetahui terlebih dahulu apa itu ruang terbatas?
Pengertian Ruang Terbatas
Menurut Permenaker Nomor 9 Tahun 2016 Ruang Terbatas adalah sebuah ruang yang cukup besar dan cukup luas sehingga memnungkinkan para pekerja masuk dan bekerja di dalamnya. Namun ruang terbatas memiliki akses masuk dan keluar terbatas serta tidak dirancang untuk tempat kerja dalam durasi yang panjang dan terus menerus.
Contoh ruang terbatas yang sering kita jumpai di antara lain :
- Tangki dan Bejana
- Bunker
- Terowongan
- Selokan/Septic Tank
- Container dan lain sebagainya
Baru-baru ini muncul berita terkait 6 orang karyawan PT. Kahatex, di Jatinangor, Sumedang Jawa Barat menjadi korban keracunan gas di tempat kerja. Peristiwa ini terjadi pada hari Sabtu 13 April 2024 pukul 10.00 WIB. Awalnya para pekerja tengah melakukan pengurasan kolam Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Namun sangat disayangkan, para pekerja menghirup gas beracun di dalam kolam tersebut. Akibatnya, 1 dari 6 karyawan tersebut meninggal dunia. Lima karyawan lainnya sudah diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing.
Dari peristiwa di atas, kita memahami betapa pentingnya mengetahui bahaya-bahaya yang dapat terjadi di ruang terbatas agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali. Berikut adalah beberapa contoh bahaya-bahaya yang dapat terjadi di ruang terbatas.
Bahaya-Bahaya di Ruang Terbatas
- Kekurangan Oksigen
Keterbatasan di ruang terbatas dapat mengarah pada kurangnya oksigen, terutama jika ruangannya tidak memiliki ventilasi yang cukup memadai. Kondisi ini dapat menyebabkan hipoksia, di mana tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen untuk berfungsi dengan baik. Gejala hipoksia ini termasuk pusing, kebingungan dan bahkan hilangnya kesadaran.
Kadar oksigen yang diijinkan untuk bekerja adalah 19,5 – 23,5%.
Jumlah Oksigen | Kondisi Tubuh |
19,5% – 23,5% | Batas minimum yang dapat ditoleransi |
19% – 15% | Penurunan kemampuan untuk bekerja berat, gangguan sistem koordinasi, gejala awal |
14% – 12% | Napas menjadi cepat dan dangkal. Penurunan kemampuan penilaian |
12% – 10% | Napas menjadi cepat dan dangkal. Bibir menjadi biru |
10% – 8% | Gangguan SSP, lemas, mual, muntah, tidak sadarkan diri |
8% – 6% | 4-5 menit dapat pulih, 6 menit 50% fatal, 8 menit fatal |
6% – 4% | Koma dalam 4 detik, kematian |
- Kebakaran dan Ledakan
Ruang terbatas seringkali memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap kebakaran atau ledakan. Penyebabnya bisa berbagai macam mulai dari gas yang mudah terbakar, oksigen berlebih dan sumber percikan api.
- Gas Beracun
Selanjutnya keberadaan gas beracun di dalam ruang terbatas dapat mengakibatkan berbagai dampak terhadap kesehatan, tergantung dari jenis bahan kimia dan paparannya. Mulai dari gatal-gatal sampai pada tahap meninggal dunia.
- Kesehatan Mental
Kemudian bagi beberapa orang, berada dalam ruang terbatas dapat menyebabkan rasa takut yang berlebihan. Kondisi ini dapat menghasilkan gejala fisik seperti sesak napas, keringat berlebih atau panik.
- Struktur dan Konfigurasi Ruang Terbatas
Beberapa ruang terbatas mempunyai konfigurasi ruang yang menimbulkan bahaya seperti tangga yang tidak kokoh, permukaan yang basah dan licin, area yang sempit, cahaya yang kurang memadai. Kita harus segera menangani risiko yang timbul dari setiap bahaya tersebut agar kecelakaan kerja tidak terjadi.
Langkah – Langkah Pencegahan
Untuk mengurangi dan meminimalkan bahaya di dalam ruang terbatas, kita perlu melakukan langkah-langkah pencegahan, di antaranya:
- Pastikan ventilasi yang memadai di dalam ruangan
- Periksa secara berkala bahan-bahan yang mudah terbakar dan pastikan penyimpanannya aman
- Pasang peralatan deteksi gas dan asap yang dapat berfungsi dengan baik
- Hindari penggunaan alat-alat listrik yang rusak atau bermasalah
- Pastikan ruangan memiliki jalur keluar yang jelas dan mudah diakses dalam situasi darurat
Mari kita bersama-sama melakukan langkah-langkah untuk menjaga keselamatan di ruang terbatas. Dengan pemahaman yang baik tentang bahaya-bahaya terkait dengan ruang terbatas dan tindakan pencegahannya, kita dapat menjaga diri sendiri maupun orang lain agar selalu dalam keadaan aman. Keselamatan harus menjadi prioritas utama, terutama ketika berurusan dengan lingkungan yang memiliki potensi bahaya seperti ruang terbatas.