Pelatihan K3 Kemnaker

K3 Umum Online: Solusi Mudah Mengikuti Pelatihan Keselamatan Kerja di Era Digital

Mengapa K3 Penting di Dunia Kerja?

       Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah aspek krusial dalam dunia kerja. K3 berperan penting dalam mengurangi risiko kecelakaan kerja, yang dapat menyebabkan kerugian fisik, emosional, maupun finansial. Dengan pelatihan yang tepat, pekerja akan lebih sadar terhadap potensi bahaya di tempat kerja dan mampu mengambil langkah pencegahan yang efektif.

       Setelah pandemi COVID-19, tren pelatihan digital semakin diminati. Banyak perusahaan mulai mengadopsi metode pelatihan berbasis teknologi karena fleksibilitas dan efisiensinya. Transformasi ini membantu lebih banyak pekerja mendapatkan pelatihan K3 tanpa batasan lokasi atau waktu.

Kemajuan Teknologi dalam Pelatihan K3

       Perkembangan teknologi telah membawa pelatihan K3 ke tingkat yang lebih tinggi. Platform e-learning menjadi alat utama untuk menyampaikan materi secara efektif. Melalui media ini, peserta dapat belajar secara mandiri dengan modul digital, video interaktif, dan simulasi kasus nyata.

       Keunggulan lainnya adalah fleksibilitas dan aksesibilitas. Pelatihan K3 online memungkinkan pekerja untuk mengikuti kursus sesuai jadwal mereka tanpa mengganggu aktivitas kerja. Ini menjadikan pelatihan lebih inklusif dan mudah dijangkau oleh semua kalangan.

Apa Itu Pelatihan K3 Umum Online?

Definisi dan Tujuan Pelatihan K3 Umum

       Pelatihan K3 umum adalah program yang dirancang untuk memberikan pemahaman dasar tentang keselamatan dan kesehatan kerja. Program ini bertujuan meningkatkan kesadaran pekerja terhadap potensi bahaya di lingkungan kerja serta melatih mereka untuk menghadapi situasi darurat dengan efektif.

       Pelatihan ini juga menekankan pentingnya menciptakan budaya kerja yang aman. Dengan pengetahuan yang diperoleh, pekerja dapat menjadi bagian dari upaya kolektif untuk menjaga keselamatan di tempat kerja.

Mengapa Memilih Pelatihan Online?

       Pelatihan K3 online menawarkan banyak keuntungan. Salah satunya adalah efisiensi waktu dan biaya. Peserta tidak perlu bepergian ke lokasi pelatihan, sehingga mereka dapat menghemat biaya transportasi dan akomodasi. Selain itu, materi yang tersedia secara digital memungkinkan peserta untuk mengakses informasi kapan saja.

       Di era digital, banyak perusahaan telah mengadopsi teknologi untuk pelatihan formal. Adaptasi ini tidak hanya meningkatkan efektivitas pelatihan tetapi juga memperluas jangkauan program kepada pekerja di berbagai lokasi.

Manfaat Mengikuti Pelatihan K3 Online

Manfaat Utama untuk Individu

       Bagi individu, pelatihan K3 online menawarkan keuntungan besar. Salah satu manfaat utama adalah memperoleh sertifikat K3 yang diakui secara nasional maupun internasional. Sertifikat ini menjadi nilai tambah dalam karier profesional, terutama bagi mereka yang bekerja di industri dengan risiko tinggi.

       Selain itu, pelatihan ini membantu meningkatkan keterampilan dan pengetahuan peserta. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang keselamatan kerja, individu dapat bekerja lebih efisien sekaligus melindungi diri dan rekan kerja dari bahaya.

Manfaat untuk Perusahaan

       Bagi perusahaan, pelatihan K3 online berkontribusi pada pengurangan risiko kecelakaan kerja. Dengan pekerja yang terlatih, potensi terjadinya insiden berkurang secara signifikan, yang pada akhirnya mengurangi biaya operasional akibat kecelakaan.

       Selain itu, perusahaan yang memastikan pelatihan K3 bagi karyawannya akan lebih mudah mematuhi regulasi pemerintah. Hal ini tidak hanya meningkatkan reputasi perusahaan tetapi juga membangun lingkungan kerja yang lebih aman dan produktif.

Cara Memilih Program Pelatihan K3 Online yang Tepat

Kriteria Penting yang Harus Diperhatikan

        Memilih program pelatihan K3 online memerlukan perhatian pada beberapa kriteria penting. Pertama, pastikan penyelenggara pelatihan memiliki akreditasi resmi dari lembaga terkait. Akreditasi menjamin kualitas materi dan validitas sertifikat yang diberikan.

        Kedua, perhatikan fasilitas pendukung yang disediakan. Program yang baik biasanya dilengkapi dengan modul belajar, video pembelajaran, dan uji coba untuk mengukur pemahaman peserta.

Membandingkan Penyedia Pelatihan

       Sebelum memutuskan, lakukan perbandingan antara penyedia pelatihan. Pertimbangkan harga yang ditawarkan serta ulasan dari peserta sebelumnya. Reputasi institusi penyelenggara juga penting untuk memastikan pengalaman pelatihan yang optimal.

Proses dan Metode Pelatihan K3 Online

Proses Pendaftaran hingga Sertifikasi

       Proses pelatihan K3 online dimulai dengan registrasi pada platform yang dipilih. Setelah itu, peserta akan menerima akses ke materi pelatihan yang mencakup teori dan praktik. Setelah menyelesaikan semua modul, peserta harus mengikuti ujian akhir sebagai syarat untuk mendapatkan sertifikat.

       Sertifikat biasanya dikirimkan dalam bentuk digital, sehingga mempermudah penyimpanan dan pengelolaan dokumen.

Metode Belajar yang Digunakan

       Pelatihan K3 online menggunakan metode belajar yang beragam, seperti video call untuk sesi interaktif dan forum diskusi untuk berbagi pengalaman. Selain itu, tes online dan simulasi kasus nyata digunakan untuk mengukur kemampuan peserta dalam situasi praktis.

Tantangan dan Solusi dalam Pelatihan K3 Online

Kendala yang Sering Dihadapi

       Meskipun menawarkan banyak keuntungan, pelatihan K3 online juga memiliki tantangan. Salah satu kendala utama adalah masalah konektivitas internet, terutama di wilayah dengan infrastruktur digital yang terbatas. Selain itu, kurangnya interaksi langsung dengan instruktur sering menjadi hambatan bagi beberapa peserta.

Solusi Praktis untuk Mengatasi Tantangan

       Untuk mengatasi kendala ini, peserta disarankan menggunakan koneksi internet yang stabil dan meluangkan waktu untuk latihan mandiri. Kombinasi pelatihan online dengan sesi tatap muka juga bisa menjadi solusi untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran.

Kesimpulan: Peluang dan Masa Depan Pelatihan K3 Online

Mengintegrasikan Pelatihan Digital ke Budaya Kerja

       Di masa depan, integrasi pelatihan digital ke budaya kerja akan menjadi keharusan. Perusahaan harus beradaptasi dengan teknologi untuk memastikan pekerja mendapatkan pelatihan yang relevan dan efektif.

Mengapa Anda Harus Memulai Hari Ini?

       Dengan mengikuti pelatihan K3 online, Anda tidak hanya meningkatkan kompetensi pribadi tetapi juga membantu menciptakan tempat kerja yang lebih aman. Jangan tunda lagi, jadilah bagian dari perubahan menuju lingkungan kerja yang lebih baik dan lebih aman.

K3 Umum Online: Solusi Mudah Mengikuti Pelatihan Keselamatan Kerja di Era Digital Read More »

Dampak Positif Implementasi K3 di Tempat Kerja
Dampak Positif Implementasi K3 di Tempat Kerja

A. Pengertian K3

Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau yang biasa disingkat K3 adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Mengapa harus mengimplementasikan K3 di tempat kerja?. Pelaksanaan K3 di tempat kerja bertujuan menciptakan lingkungan kerja yang nyaman, aman, dan sehat, sehingga dapat mengurangi angka kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.. Jadi, secara tidak langsung pelaksanaan K3 di tempat kerja dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas para pekerja.

 

B. Dampak Positif dari Impelementasi K3 di Tempat Kerja

Adapun beberapa dampak positif yang dapat dirasakan apabila suatu perusahaan menerapkan K3 di perusahaannya, yaitu :

  1. Melindungi pekerja dan fasilitas produksi dari kecelakaan kerja ataupun penyakit akibat kerja
  2. Mematuhi regulasi yang ada terkait dengan keselamatan dan kesehatan kerja
  3. Mengurangi biaya atau tagihan asuransi
  4. Mendapatkan citra positif dari pekerja, keluarga pekerja maupun orang lain
  5. Memperoleh berbagai penghargaan terkait keselamatan dan kesehatan kerja
  6. Meningkatkan kualitas produk dan layanan

Selain perusahaan, pekerja juga dapat merasakan dampak positif dari penerapan K3 itu sendiri, di antara lain :

  1. Pekerja dapat memahami bahaya dan risiko dari pekerjaannya
  2. Pekerja dapat memahami tindakan pencegahan agar tidak terjadi kecelakaan
  3. Pekerja dapat meningkatkan produktivitas kerjanya
  4. Pekerja mampu berpartisipasi untuk membuat tempat kerjanya lebih aman
  5. Pekerja dapat melindungi rekan kerjanya dari kecelakaan kerja
  6. Pekerja tetap mampu untuk berkontribusi terhadap perekonomian keluarganya

Setelah mengetahui dampak positif dari pengimplementasian K3 di tempat kerja, berikut beberapa hal yang termasuk dalam implementasi K3 di tempat kerja.

  1. Melakukan Penilaian Risiko dan Bahaya di Tempat Kerja
  2. Memberikan Pelatihan K3 kepada Pekerja
  3. Menyediakan Alat Pelindung Diri bagi Pekerja
  4. Mendesain Tempat Kerja agar sesuai dengan Prinsip K3
  5. Melakukan Pemeliharaan dan Perbaikan
  6. Membuat dan melatih pekerja mengenai Prosedur Evakuasi
  7. Melakukan Audit dan Inpeksi Rutin untuk dilakukannya evaluasi
  8. Membuat Komitmen pada Peraturan dan Standar yang berlaku

Selain contoh di atas, kita masih bisa melakukan banyak hal untuk mengimplementasikan K3 di tempat kerja. Dengan demikian penerapan K3 di tempat kerja tidak hanya soal mematuhi aturan-aturan yang ada, namun dengan menerapkan K3 di perusahaan dapat berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan karyawan dan meningkatkan reputasi perusahaan tersebut.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Dampak Positif Implementasi K3 di Tempat Kerja Read More »

 

Minim Edukasi , Peranan Penting Manajemen Proyek

 

Manajemen Proyek merupakan suatu rangkaian kegiatan yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu (bangunan/konstruksi) dalam batasan waktu, biaya dan mutu tertentu.Sementara Untuk melaksanakan proyek konstruksi sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, diperlukan banyak sumber daya manusia yang memadai dalam kegiatannya.

Pada tahun 2022 saat saya menjadi staff pengawas lapangan selama satu bulan, di salah satu Perusahaan kontraktor swasta. Salah satu pekerja buruh/tukang mengalami kejadian tragis ketika ia akan memotong besi, di mana tangan pekerja tersebut terkena oleh sisi gerinda. Pekerja tersebut segera dibawa ke klinik terdekat karena luka yang parah. Dalam situasi ini, perlu memberikan pertolongan medis secara segera untuk merawat luka yang dialami pekerja tersebut. Banyak faktor yang terkait dengan kejadiaan kecelakaan pekerja tersebut, Pihak  manajemen yang tidak peduli terhadap pekerja, Ketiadaan alat pelindung diri dan tidak adanya P3K.

Mengapa Edukasi Manajemen Proyek Itu Penting ?

Sistem Informasi Konstruksi Indonesia Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (SIKI LPJK) 2021, menyatakan jumlah tenaga kerja konstruksi berdasarkan jenjang pendidikan yaitu; SD 34,55 %, SMP 25,26 %, SMA/SMK 23,21 %, Diploma 0,93 %, Sarjana 3,40 %, dan Pascasarjana 0,12 %.

Perbadingan presentase jumlah pekerja dengan jenjang pendidikan SD, SMP, SMA dengan Diploma, Sarjana, dan Pascasarjana. Membutuhkan perhatian lebih dari perusahaan kontraktor dalam menyampaikan edukasi mengenai K3.

Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, menyatakan bahwa berdasarkan data dari Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS), terjadi peningkatan jumlah kecelakaan kerja di sektor konstruksi. Jumlah kecelakaan ini meningkat dari 114.000 pada tahun 2019 menjadi 177.000 kecelakaan pada tahun 2020 yang dilaporkan.

Salah satu penyebab tingginya angka kecelakaan kerja pada proyek konstruksi adalah para pekerja yang belum ataupun kurang memahami tentang K3.  Mungkin banyak di antara  pekerja yang telah mendengar mengenai K3, tapi tidak mengetahui secara jelas bagaimana menerapkannya. Banyak pekerja belum menyadari bahwa pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja dalam melaksanakan pekerjaan. Hal ini masih terlihat dari banyaknya pekerja yang tidak menggunakan alat pelindung diri lengkap.walaupun alat pelindung diri bukan satu-satunya sarana untuk menghindari kecelakaan kerja. namun merupakan salah satu alternatif untuk menghindari bahaya yang ada di area proyek.

Faktanya Hingga saat ini banyak perusahaan yang belum menyediakan alat keselamatan dan pengaman untuk para pekerjanya. Faktanya Meskipun demikian, penting untuk memahami bahwa investasi dalam K3 dapat membantu mengurangi risiko kecelakaan kerja dan penyakit terkait pekerjaan, yang pada akhirnya dapat menghemat biaya jangka panjang dan meningkatkan reputasi perusahaan.

Bagaimana perusahaan jasa konstruksi dapat aktif memenuhi standar K3 dan menerapkan manajemen proyek bagi pekerjanya?

 

Dalam penerapannya perusahaan jasa konstruksi harus mengambil berbagai tindakan dan kebijakan yang serius. Perusahaan jasa konstruksi dapat melakukan beberapa tindakan dalam memberikan edukasi kepada para pekerjanya.

  1. Pelatihan K3: Menyediakan pelatihan K3 yang komprehensif untuk semua pekerja, termasuk pekerja baru dan yang sudah ada. Pelatihan harus mencakup pemahaman tentang bahaya yang mungkin terjadi, penggunaan peralatan pelindung diri (APD), prosedur darurat, dan tata cara pelaporan insiden atau bahaya
  1. Selanjutnya Demonstrasi Praktis: Lakukan demonstrasi nyata tentang cara menggunakan APD, seperti helm, kacamata pelindung, atau sarung tangan. Pelepasan rokok dalam kotak asbak yang aman juga bisa menjadi contoh praktis yang baik.
  1. Kemudian Penggunaan Peralatan Pelindung Diri (APD): Memastikan bahwa semua pekerja memiliki dan mengenakan APD yang sesuai sesuai dengan jenis pekerjaan yang mereka lakukan. Ini termasuk helm, sepatu pelindung, sarung tangan, pelindung mata, pelindung telinga, dan lainnya.
  1. Sosialisasi K3: Memastikan komunikasi yang efektif tentang K3 di antara semua tingkatan organisasi. Ini mencakup pertemuan rutin untuk membahas masalah K3, pelaporan insiden, dan pemberian masukan dari pekerja.
  1. Melakukan Edukasi Terus-Menerus: Ingatkan pekerja secara berkala tentang prinsip-prinsip K3 dan praktik keselamatan melalui pengingat visual atau ceramah singkat.
  1. Bimbingan Individu: Jika memungkinkan, berikan bimbingan individu kepada pekerja yang membutuhkan lebih banyak pemahaman atau pendekatan yang berbeda dalam memahami K3.

Seiring Dengan Itu Dengan Menerapkan K3 di sebuah proyek tidaklah mudah karena kesadaran dari setiap pekerja. Dalam Kasus ini penting untuk pihak terkait menjelaskan mengapa K3 itu penting dan bagaimana tindakan keselamatan dapat melindungi nyawa dan kesejahteraan pekerja. Dengan pendekatan yang sesuai, pekerja dengan pendidikan SD, SMP, atau SMA pun dapat memahami dan menerapkan konsep K3 dengan baik.

 Kesimpulan

Manajemen proyek melibatkan perencanaan yang rinci untuk proyek, termasuk perencanaan pelatihan untuk pekerja. Rencana ini mencakup tujuan pelatihan, kurikulum, jadwal, dan metode evaluasi. Faktanya Evaluasi yang berkelanjutan untuk memantau kemajuan proyek. Dalam Kasus Ini Terkait Dengan hal Ini juga berlaku untuk pendidikan pekerja. Mengukur hasil pendidikan secara berkala memungkinkan kita mengidentifikasi dan menerapkan perbaikan untuk meningkatkan efektivitas pendidikan.

Mendorong komunikasi yang terbuka dan efektif antara semua pemangku kepentingan proyek, termasuk pekerja.  Komunikasi yang baik adalah kunci untuk memastikan pemahaman yang tepat tentang tujuan, harapan, dan perkembangan pendidikan.

Dalam kasus ini, manajemen proyek memainkan peran penting dalam mengedukasi pekerja. Manajemen proyek harus memastikan bahwa pendidikan berlangsung dengan baik, sesuai rencana, dan memberikan manfaat yang diharapkan. Dengan pendekatan manajemen proyek yang baik, perusahaan dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan pekerjanya dalam mengimplementasikan K3 dalam proyek Pembangunan proyek.

Articel Created By : Tutur Juniarti Siboro

Temui Kami Di


Facebook


Twitter


Youtube


Tiktok


Instagram

Mari Berdiskusi Batalkan balasan

Sudah Login sebagai Adimas. Sunting Profil Anda. Logout? Ruas yang wajib ditandai *

Minim Edukasi , Peranan Penting Manajemen Proyek Read More »

Membangun Budaya K3 Perkantoran

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan upaya kita untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman, sehingga dapat mengurangi probabilitas kecelakaan kerja atau penyakit akibat kelalaian yang dapat mengakibatkan demotivasi dan defisiensi produktivitas kerja. Pada umumnya, frekuensi kecelakaan kerja yang sedikit dan bahaya tempat kerja yang relatif kecil di area perkantoran dapat menyebabkan para pekerja kantoran mengesampingkan faktor K3. Namun demikian, hal ini tidak berarti bahwa K3 dapat diabaikan di lingkungan perkantoran.

Menurut Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970, seluruh tempat kerja—baik itu ruangan atau lapangan, yang tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap—wajib menerapkan K3 di mana pekerja bekerja atau seringkali memasuki tempat tersebut untuk keperluan usaha, serta di mana terdapat sumber bahaya. Selain itu, dalam Undang-undang Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003, tujuan perlindungan terhadap tenaga kerja adalah untuk menjamin hak-hak dasar pekerja/buruh dan memastikan kesamaan kesempatan serta perlakuan tanpa diskriminasi atas dasar apapun. Dengan demikian, diharapkan dapat tercipta kesejahteraan bagi pekerja/buruh dan keluarganya, sambil tetap memperhatikan perkembangan kemajuan dunia usaha.

Lebih lanjut, Peraturan Menteri Kesehatan No 48 Tahun 2016 telah mengatur mengenai standar keselamatan dan kesehatan kerja di perkantoran. Berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, prevalensi cidera karena kelalaian atau ketidaksengajaan pada karyawan mencapai 94,6%. Selain itu, pekerja full-time rata-rata menghabiskan waktu di tempat kerja sekitar 37-40 jam per minggu, seperti dilansir oleh The Balance Careers.

Oleh karena itu, proses membangun budaya K3 di perkantoran melibatkan langkah-langkah strategis menuju penciptaan lingkungan kerja di mana setiap individu menganut keselamatan dan kesehatan sebagai nilai inti, serta menerapkannya dalam semua aspek pekerjaan yang mereka lakukan. Ini bukan hanya tentang mengenakan perlengkapan pelindung atau mengikuti aturan-aturan K3, tetapi juga tentang memahami, mendalami, dan menghidupkan prinsip-prinsip K3 sebagai bagian integral dari budaya organisasi. Selanjutnya dengan langkah-langkah ini, diharapkan lingkungan kerja akan menjadi lebih aman dan produktif.

Perlu dan Penting Kah K3 Itu ?

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan 48 tahun 2016 tentang standar keselamatan dan kesehatan kerja yakni :

  • Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 mengatur bahwa pekerjaan seharusnya maksimal 8 jam kerja per hari, dengan 5 hari kerja dalam seminggu, yang totalnya mencapai 40 jam kerja per minggu sebagai standar jam kerja normal. Dalam satu hari kerja, pekerja diperbolehkan melakukan jam kerja lembur maksimal selama 3 jam, atau total 14 jam dalam satu minggu.
  • Aktivitas fisik, mengatur pola aktivitas fisik minimal 30 menit sehari atau 2 jam 30 seminggu.
  • Sistem Emergency Response, penting dalam menjaga lingkungan supaya aman dan kondusif ketika menghadapi keadaan darurat
  • Pekerjaan kantor di lingkungan kerja yang tidak terlalu panas memerlukan asupan cairan sekitar 2-2,5 liter per hari untuk kebutuhan air minum
  • Housekeeping, pada gilirannya, melibatkan penataan dan layout tempat kerja di mana tampilan dan kenyamanan menjadi faktor penting bagi pekerja.

Lalu bagaimana memulai budaya K3 di perkantoran?

  1. Komitmen Pemimpin

Pertama dukungan dari para atasan akan membantu mendukung upaya dalam mengintegrasikan K3 ke dalam nilai dan tujuan perusahaan.

  1. Mendefinisikan Peran dan Tanggung Jawab

Mengkomunikasikan dengan semua departemen terkait peran dan tanggung jawab semua bagian terhadap keselamatan kerja. Dan jadikan  pencapaian keselamatan kerja sebagai KPI (Key Performance Indikator)

  1. Identifikasi Risiko

Selanjutnya melakukan evaluasi risiko untuk mengidentifikasi potensi bahaya dan risiko di tempat kerja. Yang mencakup pemeriksaan fisik area kerja, peninjauan prosedur kerja, dan berbicara dengan karyawan tentang masalah K3 yang mereka hadapi.

  1. Pelatihan K3

Memberikan pelatihan K3 kepada semua karyawan, termasuk pelatihan khusus untuk tugas-tugas berisiko tinggi. Sehingga pahan bahaya yang mungkin mereka hadapi dan bagaimana menghindarinya.

  1. Ergonomi

Kemudian fokus pada ergonomi yang baik dengan menyediakan peralatan yang mendukung kenyamanan dan kesehatan karyawan, seperti kursi yang sesuai dan penataan meja yang benar.

  1. Peralatan dan Perlengkapan

Memastikan perusahaan memiliki perlengkapan terkait K3. Seperti Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan dan Alat Pemadam Api Ringan yang sesuai dengan standar.

  1. Evaluasi dan Pembaruan

Lakukan evaluasi berkala terhadap program K3. Tinjau kembali kebijakan, pelatihan, dan praktik untuk memastikan bahwa mereka tetap relevan dan efektif.

  1. Promosi Budaya K3

Selanjutnya komunikasikan secara teratur tentang pentingnya K3 kepada seluruh organisasi. Gunakan berbagai saluran komunikasi, seperti pertemuan, papan pengumuman, atau newsletter perusahaan.

  1. Kolaborasi dengan Ahli

Jika Anda merasa perlu, konsultasikan dengan ahli K3 atau profesional lain yang memiliki pengalaman dalam mengembangkan budaya K3 yang kuat

Perlu diingat bahwa membangun budaya K3 adalah upaya berkelanjutan yang memerlukan keterlibatan dan kerjasama dari semua pihak di kantor. Dengan fokus pada pencegahan, komunikasi yang jelas, dan edukasi yang berkelanjutan. sehingga dapat menciptakan lingkungan kerja perkantoran yang lebih aman dan sehat bagi semua karyawan.

Kesimpulannya, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah komponen krusial dalam menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman, serta meminimalkan risiko kecelakaan dan penyakit yang dapat berdampak pada motivasi dan produktivitas kerja. Meskipun frekuensi kecelakaan kerja di lingkungan perkantoran cenderung rendah, faktor K3 tetap harus menjadi prioritas utama.

Artikel Created By : Tutur Juniarti Siboro

Menu

PT Trainers Management Indonesia

Trainers Management Indonesia adalah perusahaan yang berbadan hukum berdasarkan akta notaris EVA KURNIASIH S.H, M.kn, No. 21 tanggal 23 November 2017 serta keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHAU.0053771. AH 01.01 Tahun 2017.
Trainers Management Indonesia secara berkelanjutan terus menyelenggarakan pelatihan dan pembinaan Bersertifikasi (KEMENAKER RI) maupun Non Sertifikasi (SOFTSKILL) yang berlokasi di wilayah Cikarang, Bandung dan Medan.

Mari Berdiskusi Batalkan Balasan

Sudah Login sebagai adien faturahman. Sunting Profil Anda. Logout? Ruas yang wajib ditandai *

Membangun Budaya K3 di Perkantoran Read More »

To Leading Training & Coaching Provider In Indonesia With National & International

Call Us

Marketing Cikarang

Operasional

Costumer Service

Company

About Us

Projects

Team Member

Contact

021-089916788

tmi.update@gmail.com

© 2023.Presented  PT Trainers Management Indonesia